aaWnxJmZI5JY8FKCUvVg7FjFvZvkz69jLNXN7cby

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli

Ilmu Ekonomi, Konsep Dasar Ilmu Ekonomi, Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli


Pengertian Ilmu Ekonomi

Istilah "Ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan tangga" atau "manajemen rumah tangga."

Pengertian Ekonomi Menurut Pendapat Para Ahli

Terdapat banyak para ahli yang memberikan pendapatnya dalam mendefinisikan pengertian ekonomi.

Macam-macam pengertian ekonomi menurut pendapat para ahli antara lain sebagai berikut:

1. Adam Smith

Pengertian ekonomi menurut pendapat Adam Smith adalah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara.

2. J.S Mill

Menurut J.S Mil, pengertian ekonomi adalah ilmu praktis tentang produksi  dan distribusi kekayaan.

3. Paul A. Samuelson

Menurut Paul. A. Samuelson, pengertian ekonomi adalah cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Inti Masalah Ekonomi

Dasar Ekonomi, Ekonomi, Konsep
Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.

Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Scarcity).
Untuk memenuhi atau mencapai hal tersebut ada dua hal pokok.

Pertama, Produksi. yaitu proses pengadaan barang-barang  pemuas tersebut, dan Distribusi, proses membagikan barang-barang tersebut kepada masyarakat.

Kedua, hal tersebut harus seimbang dan dilakukan dengan benar. Sebab jika produksi kurang, berarti jelas akibatnya orang tidak bisa menikmati/memenuhi kebutuhannya. Terus, walapun produksi memadai tapi jika distribusinya kacau maka orang juga tidak bisa menikmati. Hal hal lain seperti mekanisme harga, juga akan mempengaruhi distribusi dan produksi ini.

1. Keterbatasan sumber daya

Alam memang menyediakan sumber daya yang cukup melimpah. Namun, tetap saja jumlahnya terbatas, apalagi jika manusia mengolahnya secara sembarangan.

Walaupun sumber daya tersebut dapat diperbaharui atau tersedia secara bebas, tetap saja akan berkurang dan lama-kelamaan akan habis.

2. Perbedaan letak geografis

Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata disetiap daerah. Ada daerah yang sangat subur, ada pula daerah yang kaya akan bahan tambang. Namun, ada pula daerah yang gersang dan selalu kekurangan air.

Perbedaan ini menyebabkan sumber daya menjadi langka dan terbatas, terutama bagi daerah yang tidak mempunyai sumber daya yang melimpah.

3. Pertambahan jumlah penduduk

Pertumbuhan jumlah penduduk selalu lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi barang dan jasa.

Hal ini telah diamati oleh seorang ekonom, Thomas Robert Malthus. Menurutnya, jumlah manusia tumbuh mengikuti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, dan seterusnya). Sementara jumlah produksi hanya tumbuh mengikuti deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya).

4. Keterbatasan kemampuan produksi

Kemampuan produksi didukung oleh faktor-faktor produksi yang digunakan. Misalnya kapasitas faktor produksi manusia terbatas karena masih bisa sakit, lelah, atau bosan.


Mesin produksi juga bisa rusak dan aus. Selain itu, keterbatasan produksi juga ditentukan karena perkembangan teknologi yang tidak sama. Di negara maju, perkembangan teknologi berlangsung sangat cepat. Sementara itu, di negara berkembang perkembangan kebutuhan barang dan jasa masih lebih cepat daripada perkembangan teknologinya.

5. Bencana alam

Bencana alam merupakan faktor perusak yang berada di luar kekuasaan dan kemampuan manusia. Walaupun sebenarnya sebagian bencana terjadi akibat ulah manusia sendiri.

Banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain telah membawa dampak kerugian yang cukup besar. Kerusakan bangunan, tempat usaha, sumber daya alam, dan bahkan korban jiwa yang menjadi korban bencana alam tersebut.

Menentukan Pilihan yang Tepat

1. Analisis biaya peluang. Melakukan pengorbanan untuk alternatif tindakan
2. Analisis biaya manfaat. Membandingkan berbagai biaya dengan manfaat yang diharapkan
3. Mengidentifikasi faktor pendorong kegiatan ekonomi. Pertimbangan dari dalam atau luar diri, seperti pengaruh lingkungan atau iklan
4. Menyadari trade off. Keputusan untuk mengorbankan hal lain dengan alasan ekonomis
5. Berpegang pada prinsip ekonomi. Tindakan untuk pengorbanan tertentu demi mendapatkan hasil sebesar-besarnya atau untuk mendapatkan hasil sekecil-kecilnya

Skala Prioritas dan Pengelolaan Keuangan

Mengingat banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi dan terbatasnya sumber daya, maka dalam memenuhi kebutuhan, kita perlu membuat skala prioritas. Dalam memenuhi kebutuhan, manusia mendahulukan kebutuhan yang dianggap penting, mendesak, dan pokok.

Setelah kebutuhan-kebutuhan tersebut terpenuhi manusia akan memenuhi kebutuhan pada prioritas berikutnya, agar mencapai kepuasan yang maksimal.

Semoga bermanfaat!
Related Posts

Related Posts