aaWnxJmZI5JY8FKCUvVg7FjFvZvkz69jLNXN7cby

Hujan Asam: Pengertian, Penyebab, Dampak, Cara Mengatasi

Tidak semua hujan membawa manfaat yang banyak bagi kehidupan manusia, hujan yang identik dengan kata negatif adalah hujan asam.

Meskipun, pada kenyataannya hujan asam mempunyai satu manfaat, yaitu membantu melarutkan berbagai mineral dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang  karena kandungan asamnya.

Hujan asam dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.

Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai hujan asam.

Mari kita mulai...

Pengertian Hujan Asam, Penyebab Hujan Asam, Dampak Hujan Asam, Cara Mengatasi Hujan Asam


Pengertian Hujan Asam

Banyak orang yang masih bingung dengan apa yang dimaksud dengan hujan asam. Karena memang istilah hujan asam ini tidak merujuk pada rasa asam di setiap hujan yang terjadi.

Menurut Wikipedia, hujan asam adalah semua jenis hujan dengan pH di bawah 5,6.

Namun, yang perlu diketahui adalah hujan asam ini tidak selalu hujan dalam bentuk air saja. Hujan dalam bentuk gas, debu, kabut, es dan juga salju yang mengandung asam juga disebut dengan hujan asam.

Istilah hujan asam mulai digunakan pada tahun 1872. Meskipun kasus pertama hujan asam sudah terjadi pada tahun 1852 di kota Manchester, Inggris.

Namun, baru tahun 1970an para ilmuwan mulai gencar melakukan penelitian mengenai hujan asam ini.

Penyebab Hujan Asam

Proses terjadinya hujan asam sama seperti pada hujan pada umumnya, baik hujan air, salju maupun es.

Namun, yang membedakan disini adalah adanya kandungan senyawa lain yang mempengaruhi tingkat ke-asam-an.

Dua senyawa yang mengakibatkan hujan asam adalah sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOX). Senyawa tersebut bereaksi dengan air, oksigen dan juga bahan kimia lain dan kemudian membentuk larutan sulfurik dan asam nitrat yang memiliki kandungan asam tinggi.

Hujan asam disebabkan oleh gas dari bahan bakar fosil. Misalnya kendaraan bermotor dan juga pembangkit listrik tenaga batu bara. Selain itu, letusan gunung berapi juga bisa menyebabkan terjadinya hujan asam.

Dampak Hujan Asam

Kandungan senyawa pada hujan asam dapat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup di bumi. Seperti hewan, tumbuhan bahkan juga manusia.

Akibat hujan asam adalah sebagai berikut:

1. Muncul berbagai macam penyakit

Hujan asam yang memiliki kandungan senyawa sulfur dioksida dan nitrogen dioksida dapat menyebabkan beberapa penyakit, misalnya penyakit terkait pernapasan.

Gangguan pernapasan yang dialami seperti bronkitis dan juga asma. Selain itu, kerusakan pada paru-paru secara permanen dapat menjadi hal yang bisa saja terjadi.

2. Dapat merusak ekosistem air

Meskipun sama-sama hujan, pada hujan asam memiliki kandungan pH yang berbeda dengan hujan pada umumnya.

Kandungan pH yang berbeda tersebut dapat mempengaruhi kondisi air dan makhluk hidup yang ada didalamnya. Jika makhluk hidup, seperti ikan tidak bisa bertahan dengan tingkat keasaman yang berbeda maka akan mati. Jika mati akan berpengaruh terhadap ekosistem.

Cara Mengatasi Hujan Asam

Mengingat dampak dari hujan asam yang cukup mengkhawatirkan jika terus dibiarkan, perlu adanya upaya untuk mengatasi atau paling tidak mengurangi hujan asam.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hujan asam.

1. Mengurangi pemakaian Energi

Salah satu cara yang cukup mudah dilakukan untuk mengatasi terjadinya hujan asam adalah dengan mengurangi pemakaian energi.

Mengurangi pemakaian energi listrik dengan tidak boros dalam menggunakan merupakan langkah yang nyata. Jika kita boros dalam menggunakan listrik, otomatis pembakaran batu bara yang dilakukan untuk membuat listrik jadi lebih banyak.

Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor juga bisa dilakukan dengan menggunakan kendaraan umum, atau kalau pergi ke tempat yang dekat bisa menggunakan sepeda.

2. Melakukan 3R

3R adalah reuse, recycle dan reduce.

Reuse adalah menggunakan kembali
Recycle adalah mendaur ulang
Reduce adalah mengurangi pemakaian

Dengan menerapkan hal tersebut akan mengurangi pemakaian dari berbagai benda, terutama plastik. Selain itu juga akan mengurangi jumlah sampah.

3. Menerapkan FGD pada pembangkit listrik

FGD atau Flue gas desulfurization merupakan suatu proses untuk menghilangkan belerang pada pembangkit listrik tenaga batu-bara.

Penerapan cara ini di semua perusahaan pembangkit listrik dapat berperan dalam mengurangi munculnya hujan asam.

Semoga bermanfaat!
Related Posts

Related Posts

Posting Komentar