aaWnxJmZI5JY8FKCUvVg7FjFvZvkz69jLNXN7cby

Kerajaan Hindu Buddha Indonesia: Kutai dan Tarumanegara

Kerajaan Hindu Buddha Kutai dan Tarumanegara

Agama dan kebudayaan Hindu-Buddha berkembang dan mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia. 

Dalam bidang politik, sistem pemerintahan masyarakat Indonesia mengalami perubahan dalam bentuk pemerintahan kerajaan.

Kerajaan-kerajaan pada masa Hindu-Buddha antara lain ada Kerajaan Kutai dan Tarumanegara. 

Berikut penjelasan dan prasasti-prasasti yang ditinggalkan dari Kerajaan Kutai dan Tarumanegara.


Kerajaan Kutai 

Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan ini berkembang sejak abad IV Masehi. Keberadaan Kerajaan Kutai disebutkan dalam tujuh prasasti Yupa yang ditemukan pada tahun 1940 di sekitar Muarakaman, tepi sungai Mahakam.

Raja pertama Kerajaan Kutai adalah Kudungga. Setelah Kudungga wafat, kedudukannya digantikan oleh putranya, Aswawarman. 

Keterangan dalam prasasti Yupa yang ditemukan di Bukit Berubus, Kalimantan Timur, Aswawarman dimaknai sebagai wangsakerta (pendiri keluarga) Kerajaan Kutai.

Pengganti Aswawarman adalah Mulawarman. Dalam kepemimpinannya, Mulawarman dapat membawa Kerajaan Kutai menduduki puncak kejayaan.


Kerajaan Tarumanegara

Berdasarkan bukti prasasti yang ditemukan, Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berdiri sejak abad IV Masehi (sezaman dengan Kerajaan Kutai). 

Rajadirajaguru Jayasingawarman mendirikan Kerajaan Tarumanegara pada tahun 358. Ia memerintah Tarumanegara hingga tahun 382.

Keberadaan Kerajaan Tarumanegara diketahui dari prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Tugu, Pasir Awi, Muara Cianten, dan Lebak.

Pemimpin kekuasaan Tarumanegara berganti pada tahun 395, berada di bawah pimpinan Raja Purnawarman. Kemudian, pada tahun 397 Raja Punawarman memindahkan pusat Kerajaan Tarumanegara ke daerah dekat pantai.

Selanjutnya, ibu kota Tarumanegara diberi nama Sundapura. Dalam sektor pertanian pada masa pemerintahan Raja Purnawarman, mengalami perkembangan yang sangat pesat. 

Hal ini dibuktikan melalui perintah Raja Purnawarman kepada rakyatnya untuk membuat saluran Gomati sepanjang 6.112 tombak (12 km) sebagai sarana irigasi seperti yang tertulis dalam Prasasti Tugu. 


Semoga Bermanfaat!

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar