aaWnxJmZI5JY8FKCUvVg7FjFvZvkz69jLNXN7cby

Perlawanan Rakyat Maluku Terhadap Pemerintah Hindia Belanda

Perlawanan Rakyat Maluku Terhadap Pemerintah Hindia Belanda

Keadaan masyarakat Indonesia di bawah kepemimpinan pemerintah Hindia Belanda tidak lantas membaik. 

Disini kondisi bangsa Indonesia justru semakin menderita akibat adanya kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial yang hanya memihak kepentingan Belanda.

Dengan begitu, mengakibatkan timbul kembali berbagai perlawanan di berbagai daerah salah satunya perlawanan rakyat Maluku.

Berikut ini penjelasan perlawanan rakyat Maluku terhadap pemerintah Hindia Belanda mulai dari latar belakang, proses perlawanan, dan akhir perlawanan.


Latar Belakang

Perlawanan rakyat Maluku dilatarbelakangi oleh kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang menimbulkan penderitaan rakyat.

Selain kerja rodi, penduduk diharuskan membuat garam dan ikan asin untuk diangkut ke kapal-kapal Belanda.

Oleh karena itu, rakyat Maluku mengobarkan perlawanan di bawah pimpinan Thomas Matulessy atau yang dikenal dengan Pattimura.


Proses Perlawanan

Pattimura berjuang bersama rekan-rekannya seperti Anthonie Rhebok, Thomas Pattiwel, Philip Latumahina, dan Chirstina Martha Tiahahu.

Pada tanggal 15 Mei 1817 rakyar Maluku membakarperahu-perahu Belanda di Pelabuhan Porto. Selanjutnya, pasukan Pattimura mengepung benteng Duurstede.

Belanda mengirim pasukan ke Saparua untuk merebut benteng Duurstede. 

Pasukan pertama didatangkan dari Ambon pada tanggal 15 Mei 1817, tetapi pasukan ini berhasil dikalahkan oleh pasukan Haruku.

Pada bulan Juli 1817 Belanda kembali mengirim pasukannya ke Saparua untuk merebut benteng Duurstede, akan tetapi gagal.

Pada bulan Agustus 1817 Benteng Duurstede berhasil diduduki oleh Belanda.

Pattimura kemudian melakukan perlawanan terhadap Belanda dengan strategi perang gerilya.


Akhir Perlawanan

Dalam menumpas perlawanan rakyat Maluku, Belanda menjanjikan hadiah bagi rakyat yang dapat menangkap Pattimura.

Akan tetapi, rakyat Maluku menolak untuk menyerahkan Pattimura. 

Belanda akhirnya dapat menangkap Pattimura, Anthonie Rhebok, Thomas Pattiwael, dan Raja Tiow pada bulan November 1817.

Pada tanggal 16 Desember 1817 Pattimura dihukum mati.

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar