aaWnxJmZI5JY8FKCUvVg7FjFvZvkz69jLNXN7cby

30+ Contoh Kalimat Peyorasi Bahasa Indonesia

Contoh Kalimat Peyorasi Bahasa Indonesia

Jika kemarin sudah membahas tentang contoh perubahan makna kata dari ameliorasi, kemudian pada artikel ini akan kami bahas contoh perubahan makna dari peyorasi. 

Apa sih peyorasi itu?

Peyorasi merupakan merupakan kata yang mengalami penurunan makna atau memiliki makna lebih buruk dari sebelumnya.

Peyorasi adalah kebalikan dari ameliorasi. Jika ameliorasi berfungsi untuk menghaluskan makna kata, sedangkan peyorasi berfungsi berfungsi untuk mengkasarkan sebuah makna kata.

Contoh

Berikut ini contoh kalimat peyorasi.

  • Telah saatnya perempuan disejajarkan haknya dengan laki-laki dalam prestasi. (perempuan : wanita, laki-laki : pria)
  • Meskipun dia cacat fisik tetapi memiliki kelebihan dalam bidang musik. (cacat fisik : tunadaksa)
  • Meskipun dia seorang buta, tetapi memiliki kelebihan dalam bidang seni. (buta : tunanetra)
  • Bini saya sudah berhenti bekerja sejak menikah. (bini : Istri)
  • Joni dan Asri kawin lari. (kawin : nikah)
  • Perempuan itu seorang tunawisma. (perempuan : wanita)
  • Pria itu seorang bisu. (bisu : tunawicara)
  • Pasangan itu ternyata seorang buta. (buta : tunanetra)
  • Para lansia itu ternyata buta huruf. (buta huruf : tunaaksara)
  • Tak disangka ternyata dia memilih pasangan cacat fisik. (cacat fisik : tunadaksa)
  • Maria adalah seorang banci. (banci : waria)
  • Pameran itu akan menampilkan lukisan yang dirancang oleh para penyandang cacat otak. (cacat otak : cacat intelektual)
  • Perempuan karir itu memiliki dua orang anak yang masih bayi. (perempuan : wanita, bayi : balita) 
  • Para banci itu membuat karya seni. (banci : waria)
  • Suami dari perempuan itu seorang terpidana. (perempuan : wanita, terpidana : narapidana)
  • Dia berbicara dengan pelayan toko. (pelayan toko : pramuniaga)
  • Perempuan itu selalu pergi ke taman setiap minggu. (perempuan : wanita)
  • Gerombolan kerbau pergi ke sawah sore hari. (gerombolan : kawanan)
  • Sari baru saja melahirkan seorang anak perempuan yang cantik dan sehat. ( anak perempuan : puteri)
  • Dia mempunyai bini lebih dari satu. (bini : istri)
  • Dia adalah sosok perempuan yang kuat. (perempuan : wanita) 
  • Dia mempunyai bini di kota yang berbeda. (bini : istri)
  • Di kota lama banyak sekali banci berjalan. (banci : waria)
  • Pandemi covid-19 menyulitkan para gelandangan. (gelandangan : tunawisma)
  • Januari nanti akan banyak dana bantuan untuk gelandangan. (gelandangan  : tunawisma)
  • Sekolah itu khusus untuk para cacat fisik. (cacat fisik : tunadaksa) 
  • Pelayan toko itu sangat sopan kepada konsumen. (pelayan toko : pramuniaga)
  • Para tunawisma menetap di bawah kolom jembatan. (gelandangan : tunawisma)
  • Sekolah di daerah pedurungan khusus tunanetra. (tunanetra : buta)
  • Warga desa ada yang masuk dalam penjara. (penjara : bui) 

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar