aaWnxJmZI5JY8FKCUvVg7FjFvZvkz69jLNXN7cby

Zaman Batu: Pengertian, Periodisasi, Ciri-ciri, Peninggalan

Pengertian Zaman Batu, Periodisasi Zaman Batu, Ciri-ciri Zaman Batu, Peninggalan Zaman Batu

Zaman praaksara atau nirleka adalah zaman sebelum manusia mengenal tulisan.

Secara harfiah praaksara berasal dari dua kata, pra dan aksara.

Pra artinya sebelum dan aksara berarti tulisan.

Zaman praaksara sendiri terbagi menjadi dua, yaitu zaman batu dan zaman logam.

Zaman batu adalah zaman dimana manusia menggunakan bebatuan dalam menjalankan kehidupannya. Sedangkan, zaman logam adalah zaman yang manusianya menggunakan logam untuk kehidupan sehari-hari.

Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai zaman batu terlebih dahulu.

Mari kita mulai...

Pengertian Zaman Batu

Zaman batu merupakan salah satu zaman prasejarah yang seluruh aktivitas manusianya menggunakan batu. Zaman ini dimulai kurang lebih sekitar 600.000 SM yang lalu.

Bukan berarti manusia pada zaman itu membawa batu dimanapun dan kapanpun berada ya. Tetapi kegiatan seperti mencari makan dan berburu menggunakan alat bantuan berupa batu.

Mengapa harus batu sih?

Karena pada zaman dahulu kemampuan manusia memang belum mengenal teknologi yang lebih canggih,

dan memanfaatkan alam untuk meringankan kegiatan merupakan hal yang luar biasa karena itu merupakan insting manusia dalam bertahan hidup.

Meskipun pada masa itu manusia juga menggunakan alat lain seperti kayu dan tulang, tetapi benda tersebut merupakan benda organik dan tidak meninggalkan fosil.

Alat-alat yang digunakan pada zaman batu masih sangat kasar atau sederhana karena memang hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saja.

Seiring dengan berjalannya waktu, manusia juga terus ber progres. Buktinya zaman batu tergantikan dengan zaman logam.

Tapi pada artikel kali ini kita fokus membahas zaman batu saja.

Periodisasi Zaman Batu

Periodisasi atau pembabakan adalah cara untuk mengelompokkan suatu kejadian berdasarkan momen atau kisah tertentu.

Zaman batu ini mempunyai 4 periodisasi, yang berarti zaman ini bisa dibilang mempunyai 4 chapter.

4 pembagian zaman batu di Indonesia adalah Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum dan Megalitikum.

Tenang dulu...

Jangan langsung pusing dengan istilah-istilah diatas. Kita jelaskan pelan-pelan.

Mulai dari urutan zaman batu yang pertama dulu ya.

1. Paleolitikum (Zaman Batu Tua)

Kata paleolitikum berasal dari bahasa Yunani, yaitu palaios : purba dan lithos : batu.

Zaman batu tua ini berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu atau awal pada masa pleistosen.

Kalau dilihat dari sudut pandang mata pencahariaan, zaman batu ini bisa disebut dengan masa berburu dan meramu makanan tingkat sederhana.

Manusia purba yang hidup di zaman ini adalah pithecanthrous Erectus yang merupakan jenis manusia berjalan tegak. Selain itu ada juga Homo Wajakensis, Meganthropus Erectus dan Homo Soloensis.

Zaman batu tua terbagi menjadi dua kebudayaan, yaitu:

a. Kebudayaan pacitan

Kebudayaan Pacitan didukung oleh Pithecantrhopus Erectus dengan peninggalan berupa kapak genggam, kapak penetak dan serpih bilah.

b. Kebudayaan Ngandong

Homo Wajakensis dan Homo Soloensis hidup pada zaman batu tua ini dan meninggalkan beberapa peninggalan, seperti kapak genggam, kapak penusuk, mata tombak dan alat tulang (bone culture)

Ciri-ciri zaman batu tua:

  • Penggunaan alat masih sederhana
  • Manusia masih hidup secara nomaden dan berkelompok kecil
  • Hidup sepanjang aliran sungai, goa dan pohon
  • Hidup dengan cara food gathering (mengumpulkan makanan) dan berburu.
  • Musuh utama adalah alam yang belum bersahabat

2. Mesolitikum (Zaman Batu Tengah)

Zaman batu tengah atau zaman batu madya ini merupakan masa peralihan dari zaman batu tua ke zaman batu muda.

Perubahan-perubahan sistem kehidupan pada zaman ini tidak terlalu banyak tetapi sudah mengarah ke arah yang lebih baik.

Sebagai informasi, istilah zaman ini diperkenalkan oleh John Lubbock dalam makalahnya yang berjudul Pre-historic Times yang terbit pada tahun 1865. Namun istilah tersebut tidak terlalu sering digunakan dan sampai akhirnya Gordon Childe mempopulerkan dalam bukunya yang berjudul The Dawn of Europe pada tahun 1947.

Ciri-ciri zaman batu tengah:

  • Terjadi akulturasi kebudayaan dari Indochina (bacson-hoabinh) 
  • Manusia yang hidup adalah bangsa melanesoid yang merupakan nenek moyang orang papua, semang, aeta, sakai dan aborigin.
  • Hidup dengan cara food gathering dengan mulai memasak umbi-umbian dan juga mulai mengenal api
  • Hidup di gua di bawah bukit karang dan tepi dengan masih menggunakan prinsip nomaden tingkat lanjut
  • Sudah mengenal astronomi dan pelayaran
  • Mulai berkelompok besar dan mengenal kepercayaan dan sudah mengenal warna-warna
  • Menggunakan kapak sumatera, alat dari tulang hewan, mata panah bergerigi dan alat serpih serta perahu
  • Ditemukan sampah dapur atau kjokenmonddinger dan abris sous roche
  • Terdapat lukisan cap tangan

3. Neolitikum (Zaman Batu Muda)

Pada zaman ini dapat dikatakan sebagai perubahan revolusioner yang sangat besar bagi peradaban manusia.

Perubahan-perubahan mutakhir terjadi pada zaman batu muda ini. 

Ciri-ciri zaman batu muda:

  • Hidup dengan bercocok tanam dan berternak (food producing)
  • Hidup secara berkelompok dan bermasyarakat dengan menetap dirumah punggung untuk menghindar dari serangan binantang buas
  • Terdapat perubahan pola hidup
  • Alam sudah mulai bersahabat
  • Terdapat alat yang sudah halus, seperti beliung persegi dan kapak lonjong dan kapak persegi
  • Sudah menggunakan teknologi bifasial atau muka dua
  • Didukung oleh masyarakat Proto Melayu (Melayu awal) yaitu, Dayak, Jawa dan Batak

4. Megalitikum (Zaman Batu Besar)

Kata Megalitikum berasal dari dua kata yaitu Mega yang mempunyai arti besar dan Lithos yang berarti batu.

Sesuainya namanya, pada zaman ini manusia sudah membuat kebudayaan dengan menggunakan batu yang besar-besar.

Ciri-ciri zaman batu besar:

  • Sudah mengenal kepercayaan animisne, dinamisme dan totemisme
  • Sudah berkelompok dan bersuku
  • Banyak peninggalan zaman batu besar ditemukan di Nias, Flores, Sumba, Sumsel, Sulteng dan Kalimantan.
  • Peninggalan berupa menhir, dolmen, sarkofagus, kubur batu, punden berundak dan arca

Semoga bermanfaat!

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar