aaWnxJmZI5JY8FKCUvVg7FjFvZvkz69jLNXN7cby

Bentuk-bentuk Kata dalam Bahasa Indonesia dan Penjelasannya

apa saja bentuk kata dalam bahasa indonesia?

Kata merupakan sebuah deretan huruf yang berada di antara dua spasi dan memiliki sebuah arti. Yang tertuang dalam bahasa sansekerta, awalnya "kata" berasal dari "kathā" yang memiliki arti  sebagai bahasa, konversasi, cerita ataupun dongeng.

Namun didalam bahasa Indonesia "kata" awal muncul berasal dari beberapa sumber, diantaranya dari kosa kata umum, kosa kata bahasa daerah, ataupun kosa kata bahasa asing.

Dari sumber-sumber tersebut, kemudian melalui proses pembentukan dengan kata yang bisanya diawali dengan perpaduan terjemahan bahasa asing serta gabungan dari terjemahan dan serapan.

Dalam sebuah paragraf pasti didalamnya tersusun dari kalimat-kalimat. Kalimat dalam paragraf tersebut terdiri atas kata-kata.

Kata-kata tersebut dapat berbentuk kata baku, kata serapan, kata berimbuhan.

Lalu apa sih kata baku, kata serapan, kata berimbuhan? Berikut ini penjelasan mengenai ketiga paragraf tersebut.


Kata Baku

Pengertian kata baku adalah suatukata yang pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah standar yang bakukan.

Kata standar yang dimaksud sebagai berikut.

  1. Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
  2. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi ke-3
  3. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Sementara itu, ada juga kata tidak baku. Dalam pengertinnya, kata tidak baku merupakan kata yang pengucapan atau penulisannya tidak memenuhi kaidah-kaidah standar tersebut.


Kata Serapan 

Dalam pengertiannya, kata serapan adalah kata yang diserap atau diambil dari bahasa asing.

Perkembangan bahasa Indonesia dipengaruhi oleh bahasa asing maupun bahasa daerah yang telah disesuaikan dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia

Penyerapan bahasa asing mapun daerah ke dalam bahasa Indonesia dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

1. Adaptasi

Adaptasi adalah pemakaian bahasa memiliki makna/arti yang sama, tetapi penulisannya disesuaikan asdengan ejaan bahasa indonesia. Contoh : maksimal, kredit, sukses, dan lain-lain.

2. Adopsi

Adopsi merupakan pemakaian bahasa asing atau daerah dengan mengambil bentuk dan makna secara keseluruhan tanpa adanya perubahan. Contoh: plaza, pizza hut, dan supermarket.

3. Penerjemahan

Penerjemahan adalah pemakaian bahasa yang mengambil konsep bahasa asing kemudian dicari persamaanya dalam bahasa Indonesia.

Contoh pemakaian penerjemahan yaitu kata tryout yang diterjemahkan menjadi uji coba, protect diterjemahkan menjadi kata perlindungan, dan accelation diterjemahkan menjadi kata percepatan.

4. Kreasi

Kreasi adalah pemakaian bahasa yang mengambil dari konsep dari bahasa sumber, kemudian mencari persamaannya dalam bahasa Indonesia.

Kreasi hampir sama dengan penerjemahan, tetapi kreasi bentuk kata yang dihasilkan tidak sama dengan kata asli. Contoh kata spareparts dalam bahasa indonesia berarti suku cadang.


Kata Berimbuhan  

Pengertian kata berimbuhan adalah kata dasar yang telah mendapatkan imbuhan baik itu awalan, akhiran, sisipan, maupun awalan dan akhiran.

Imbuhan yang melekat pada kata dasar membentuk kata baru yang disesuaikan dengan kaidah yang berlaku serta memiliki makna berbedan dengan kata dasarnya. 

Dengan demikian, dapat dikatakan kata tersebut telah mengalami proses morfologis.

Proses morfologis adalah proses pembentukan kata. Morfem adalah satuan bahasa terkecil yang membedakan arti. Morfem dibedakan menjadi dua sebagai berikut.

1. Morfem Bebas

Perngertian morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri sebagai kata dan mengandung makna leksikal/makna kata dalam kamus.

Morfem bebas memiliki ciri-ciri antara lain:

  • Berbentuk kata dasar
  • Mempunyai makna
  • Dapat berdiri sendiri

2. Morfem Terikat

Morfem terikat merupakan morfem yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kata dan hanya memiliki makna gramatikal/makna kata setelah mendapatkan imbuhan (morfem bebas + morfem terikat).

Morfem terikat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a. Morfem terikat morfologis.

Morfem terikat morfologis contohnya afiks atau imbuhan. Menurut bentuknya, afiks dibedakan menjadi berikut

  • Prefik/awalan (me-; ber-; ter-; di-; ke-; se-; pe-);
  • Infiks/sisipan (-el; -er; -em-);
  • Sufiks/akhiran (-kan; -i; - an);
  • Konfiks/imbuhan terputus (ke-an; per-an; ber-an).

Kemudian, menurut fungsinya afiks dibedakan menjadi dua, yaitu:

  • Imbuhan pembentuk kata kerja, contoh me-; ber-; di-.
  • Imbuhan pembentuk kata benda, contoh pe-; per-; -an.

b. Morfem terikat sintaksis

Morfem terikat sintaksis, contohnya partikel/kata depan dan kata tugas (preposisi/kata depan, konjungsi/kata sambung, injeksi/kata seru, dan artikel/kata sandang.

Morfem terikat memiliki ciri antara lain:

  1. Belum bermakna
  2. Tidak dapat berdiri sendiri
  3. Berupa imbuhan dan kata tugas

Bentuk imbuhan yang sering muncul adalah awalan me- yang menggabungkan dengan kata dasar.

Bentuk imbuhan me- memiliki alomorf me-, men-, mem-, meng-, meny-, dan menge-.

Kata dasar yang diawali dengan huruf K, T, S dan P jika mendapatkan awalan me-, huruf awal kata tersebut akan melebur/luluh, contoh me- + kiat menjadi mengilat, me- + tari menjadi menari.


Related Posts

Related Posts

Posting Komentar