aaWnxJmZI5JY8FKCUvVg7FjFvZvkz69jLNXN7cby

Integrasi Sosial: Pengertian, Faktor Pendorong, Sifat, Konsep

Integrasi Sosial: Pengertian, Faktor Pendorong, Sifat, Konsep Kerukunan

Tidak dipungkiri bahwa manusia diciptakan memiliki sifat yang berbeda-beda antara satu dengan lain. Dan setiap masyarakat pasti akan selalu ada gesekan antarindividu atau kelompok yang berbeda.

Namun, hal ini dapat teratasi jika terjadi proses integrasi yang berjalan dengan baik untuk menyatukan kembali individu atau kelompok yang berbeda tersebut.

Menurut pengertian umum integrasi sosial adalah suatu pendekatan yang meyakini bahwa masyarakat merupakan satu keseluruhan yang tidak berdiri sendiri.

Berikut ini beberapa pendapat tentang integrasi sosial yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

1. Richard Scott, menurutnya integrasi adalah suatu ikatan serta kesatuan antara satuan-satuan yang tergabung dalam organisasi.

2. Paul B. Horton, menurutnya integrasi sosial sebagai suatu proses pengembangan masyarakat ketika segenap kelompok ras dan etnik mampu berperan secara bersama dalam kehidupan budaya dan ekonomi.

Menurut kedua ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa integrasi sosial adalah kesatuan unsur-unsur masyarakat yang berbeda antara ras dan etnik, tetapi mereka mampu berperan bersama mewujudkan tujuan masyarakat.

1. Faktor Pendorong Integrasi Sosial

Proses integrasi sosial dalam masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor pendorong terciptanya integrasi sosial berikut.

1. Homogenitas kelompok. elemen pembentuk kemajemukan dalam struktur sosial, berusaha membentuk integritas sosial dengan menekankan kesadaran untuk mengurangi perbedaan di antara elemen sosial.

2. Besar kecilnya kelompok, kelompok sosial yang kecil relatif mudah disatukan dibandingkan dengan kelompok lebih besar.

3. Mobilitas sosiogeografis, adanya kemungkinan pertemuan antara masyarakat dari daerah satu ke daerah lain sehingga terjadi pembauran budaya dalam masyarakat.

4. Efektifitas dan efisiensi komunikasi, komunikasi adalah salah satu syarat terjadinya interaksi sosial, sementara itu interaksi merupakan syarat terjadinya integrasi atau konflik sosial.

2. Sifat Integrasi Sosial

Sifat integrasi sosial menurut Paulus Wirutomo, integrasi dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi tiga sifat, sebagai berikut.

a. Integrasi normatif, merupakan integrasi sosial yang tebentuk karena adanya kesepakatan nilai, norma, dan cita-cita bersama.

b. Integrasi fungsional, menunjukkan masyarakat sebagai sistem yang terintegrasi atara unsur-unsurnya. Melalui unsur tersebut, semua kebutuhan dapat tepenuhi. Contoh integrasi buruh dan pemilik modal.

c. Integrasi koersif, yaitu integrasi sosial yang terbentuk karena paksaan. Paksaan tersebut biasanya muncul dari kekuasaan besar. Contoh, melalui lembaga pemerintah, negara memiliki kekuatan dalam menciptakan integrasi sosial.

3. Kerukunan Menciptakan Integrasi

Paulus Wirutomo beranggapan bahwa, konsep kerukunan yang menciptakan integrasi sosial dalam masyarakat sebagai berikut.

a. Integrasi (integration) adalah kolaborasi antara integrasi nasional dengan integrasi sosial.

b. Keseimbangan (equilibrium) adalah kondisi seimbang atau tidak ada kesenjangan sosial yang dapat menimbulkan guncangan masyarakat.

c. Stabilitas (stability) adalah kondisi masyarakat tenang, damai karena adanya kelompok penguasa yang memaksakan stabilitas.

d. Keadaan nyaris tanpa konflik (the absence of conflict) adalah suatu keadaan yang tercipta karena adanya kekuatan yang menekan kelompok agar tidak berkonflik.

e. Toleransi (tolerance) adalah sikap menahan diri, menerima, dan tidak menyerang pihak manapun.

f. Kesetiakawanan (solidarity), adalah kondisi yang ditandai adanya sikap tolong menolong, rukun. namun, masih tedapat kesenjangan tersembunyi.

g. Keteraturan (conformity) adalah kepatuhan anggota masyarakat hingga tercipta keteraturan.

h. kedamaian (peace), adalah kondisi masyarakat bersifat rukun, tidak berselisih, tapi bersifat pasif.

i. Kohesi (cohesion), adalah kondisi kesatuan yang kuat, kompak dan terdapat kerja sama, namun terdapat kelompok fanatik.

j. Kompromi (compromise), adalah keadaan saling mengalah untuk menghindar dari konflik.

k. Kekukuhan/kekuatan (solidity), adalah keadaan rukun yang memiliki daya tahan sehingga tidak mudah goyah.

m. Sinergi (sinergy), adalah keadaan anggota masyarakat bersepakat dan bersatu dalam perbedaan.


Semoga Bermanfaat!
Related Posts

Related Posts

Posting Komentar