aaWnxJmZI5JY8FKCUvVg7FjFvZvkz69jLNXN7cby

5 Dasar Ekonomi Islam dan yang Wajib Kita Ketahui

Ekonomi, Ekonomi Islam, Dasar Ekonomi Islam

Ekonomi Islam merupakan suatu ilmu pengetahuan yang lahir melalui proses pengkajian ilmiah yang panjang. Pada awalnya ekonomi Islam di pandang sebelah mata dengan sikap pesimis yang timbul dari masyarakat.

Sikap pesimis tersebut muncul karena masyarakat telah terbentuk dengan pemikiran bahwa harus terdapat dikotomi antara agama dengan ilmu pengetahuan umum.

Tetapi... Lama kelamaan, sentimen tersebut mulai luntur.

Ekonomi Islam kini telah mendapat pengakuan dari dunia. Bahkan ekonom barat tidak meragukan keberadaan ekonomi Islam.

Ekonomi Islam dapat menjadi sistem ekonomi alternatif yang mampu meningkatkan kesejahteraan umat, disamping sistem ekonomi kapitalis dan sosialis yang telah terbukti tidak mampu meningkatkan kesejahteraan umat manusia.

Suatu sistem pasti mempunyai dasar atau pondasi yang menjadi acuan. Tanpa dasar yang jelas akan membuat sistem menjadi rancu dan tidak mempunyai karakteristik.

Ekonomi Islam mempunyai 5 dasar yang menjadikannya berbeda dengan sistem ekonomi yang lain.

Berikut adalah 5 dasar ekonomi Islam:

1. Tauhid (Tauhid uluhiyyah dan Tauhid rububiyyah)

a. Tauhid uluhiyyah

Tauhid uluhiyyah adalah keyakinan terhadap keesaan Allah dan kesadaran bahwa seluruh yang ada di dunia bahkan alam semesta ini adalah milik Allah. Dalam konteks ekomoni islam kita diharuskan menyadari bahwa yang kita miliki ini tidak lain adalah amanah untuk mengolah dan mempergunakan dengan bijak anugerah yang telah diberikan oleh Allah

b. Tauhid rububiyyah

Tauhid rububiyyah adalah keyakinan bahwa Allah telah menentukan rezeki kepada semua makhluk dan Allah juga yang akan membimbing setiap individu yang percaya kepada-Nya kearah keberhasilan.

2. Nubuwwah (Kenabian)

Secara etimologis, kata nubuwwah berasal dari kata "naba-a" yang dapat diartikan sebagai kabar berita dan cerita. Sedangkan menurut KBBI, nabi adalah orang yang menjadi pilihan Allah untuk menerima wahyu-Nya.

Dalam konteks ekonomi islam arti nubuwwah adalah meniru sifat para nabi dan rosul. Rasul mempunyai sifat wajib. Sifat wajib tersebut ada 4, yaitu:
  • Siddiq (benar), sifat benar ini harus dimiliki dan junjung tinggi setiap muslim. Jika kita mempraktikkan sifat ini kedalam kehidupan sehari-hari akan memunculkan kegiatan yang efektif dan efisien.
  • Amanah (dapat dipercaya), sifat amanah akan memunculkan sifat tanggung jawab sehingga kredibilitas semakin baik.
  • Tabligh (menyampaikan), kemampuan menyampaikan ini bisa mengarah kepada kemampuan komunikasi yang baik.
  • Fathanah (cerdas), sifat cerdas perlu dimiliki agar tidak mudah tertipu ketika melakukan kegiaan ekonomi.

3. Mengakui Hak Milik (Property right)

  • Pemilikan terletak pada kebermanfaatan dan bukan menguasai secara mutlak terhadap sumber-sumber ekonomi.
  • Pemilikan hanya terbatas kepada usia hidupnya di dunia. Jika mati, maka harus didistribusikan kepada ahli waris. Pembagian ahli waris harus sesuai dengan syariat Islam.
  • Pemilikan perorangan tidak dibolehlan terhadap sumber-sumber ekonomi yang menyangkut kepentingan masyarakat umum.

4. Keseimbangan (Equilibrium)

Keseimbangan ini akan berpengaruh terhadap kesederhanaan dan menjauhi pemborosan serta hidup lebih hemat.

5. Keadilan (Justice)

Keadilan merupakan kondisi kebenaran yang ideal mengenai sesuatu. Konsep keadilan ini harus dilakukan dalam proses produksi, konsumsi maupun distribusi.

Semoga bermanfaat!
Related Posts

Related Posts