aaWnxJmZI5JY8FKCUvVg7FjFvZvkz69jLNXN7cby

Kumpulan Diksi yang Menarik untuk Puisi

Diksi adalah pemilihan kata yang tepat. Di dalam sebuah puisi, pemilihan kata yang unik dan menarik akan mempengaruhi pembaca. Sehingga akan timbul kesan yang baik dari pendengar atau pembaca.

Diksi puisi adalah pemilihan kata yang tepat dalam membuat puisi.

Pemilihan diksi dalam puisi sangat dianjurkan agar rangkaian kata bisa dipahami dengan mudah oleh pembaca.

Misalnya saja dalam puisi BJ Habibie untuk Ainun atau puisi ayat ayat cinta.

Dalam puisi Habibie untuk Ainun, penulisnya merangkai kata sedemikian rupa sehingga menjadi kumpulan kata yang enak untuk dibaca.

Jika dicermati secara baik, sastra diksi pada kedua puisi diatas tidak terlalu menggunakan kata yang asing bagi kita. Tetapi dengan pemilihan kata yang tepat akan membuatnya berbeda.

Diksi indah bahasa Indonesia ini jika dirangkai dengan tepat maka akan menjadi sebuah maha karya puisi yang sangat bagus.

Diksi Puisi, Kumpulan Diksi yang Menarik untuk Puisi

Bagaimana cara memilih kata dalam puisi?

Pertama-tama kamu harus menentukan tema puisi yang akan dibuat, apakah bertema anak-anak, penuh dengan kata kiasan atau cenderung tegas.

Setelah itu, mulailah merangkai kata sesuai dengan tema yang sudah dipikirkan. Jangan membuat kata yang terlalu sulit dipahami jika puisi tersebut untuk anak-anak.

Lanjutkan menulis terus. Jika buntu, tulis saja kata sembarangan yang ada di pikiran agar rangkaian kata tidak berhenti. Jika dirasa kata sembarangan tersebut kurang pas, kamu bisa menghapusnya.

Agar lebih mudah dalam membuat puisi, kamu bisa menulis dalam kamus diksi milikmu sendiri, agar ketika merangkai kata-kata sudah terdapat kumpulan diksi dan artinya yang akan mempercepat dan memudahkan kamu.

Contoh diksi dalam puisi sebenarnya banyak sekali.

Berikut adalah kumpulan diksi puisi yang bisa kalian pakai.
  1. Abap: Bunga, Kembang Api
  2. Abhati : Cahaya Agung
  3. Adiwarna : Bagus sekali, Indah Sekali
  4. Adikara : Kekuasaan, Berkuasa, Berwibawa
  5. Adorasi : Pengorbanan
  6. Afsun : Pesona
  7. Agah : tetap
  8. Ajun : Maksud
  9. Akara : Bayang
  10. Aksa : Jauh, Mata
  11. Aksama : Ampunan
  12. Alap : Bagus
  13. Ambu : Aroma
  14. Ambigu : Makna ganda
  15. Anak Dara : Anak perempuan yang sudah mencapai usia remaja dan belum kawin
  16. Anala : Api
  17. Anantara : Diantara
  18. Anca : Rintangan, Kerugian
  19. Ancala : Gunung
  20. Anggara : Liar, Buas
  21. Anila : Angin
  22. Anindita : Sempurna
  23. Anindya : Cantik Jelita
  24. Anitya : Tidak Kekal
  25. Arkais : Beciri kuno dan tua, tidak lazim dipakai lagi (tentang kata)
  26. Arumi : Wangi, Harum
  27. Arunika : Waktu matahari terbit
  28. Asmaraloka : Dunia (alam) cinta kasih
  29. Asrar : Rahasia
  30. Astu : Puji
  31. Atma : Jiwa
  32. Ayar : Air
  33. Bagaskara : Matahari
  34. Baka : Abadi, Kekal
  35. Baskara : Matahari
  36. Baswara : Berkilau, Bercahaya
  37. Belungsang : Bentak, Hardik
  38. Bena : Menarik, Banjir, Ombak
  39. Benawat : Sombong
  40. Bernas : Berisi Penuh, Semakin Berisi
  41. Bhama : Nafsu
  42. Bianglala : Pelangi
  43. Buana : Dunia
  44. Buntara : Gairah, Semangat
  45. Bumantara : Langit
  46. Candala : Rendah diri
  47. Candramawa : Hitam bercampur putih
  48. Chandra : Bulan
  49. Citraleka : Pejabat penulis prasasti
  50. Citta : Maksud Hati, Pikiran
  51. Cumbana : Mencium
  52. Dahayu : Cantik, Molek, Elok
  53. Daksa : Badan, Tubuh
  54. Dama : Cinta Kasih
  55. Dayita : Kekasih
  56. Dekap : Peluk
  57. Derai : Tiruan bunyi titik-titik air hujan yang jatuh, Butir-butir
  58. Dersik : Desir angin
  59. Dewana : Tergila-gila
  60. Efemeral : Tidak Kekal, Bersifat Sementara
  61. Eka : Satu
  62. Elegi : Syair ratapan dan dukacita
  63. Eunoia : Pikiran baik, Pemikiran yang indah
  64. Faktitus : Imitasi
  65. Gapah : Cakap, Lincah
  66. Gata : Telah Pergi
  67. Gelabah : Kemenangan
  68. Gelebah : Sedih, Gelisah
  69. Gundah : Sedih, Bimbang, Gelisah
  70. Haki : Energi Spiritual
  71. Harsa : Kegembiraan
  72. Hima : Kabut
  73. Hirap : Hilang
  74. Ina : Matahari Pagi/Senja
  75. Indurasmi : Sinar rembulan
  76. Jamanika : Tirai, Tabir
  77. Janardana : Menggairahkan
  78. Jaremba : Menggapai
  79. Kalis : Bersih, Murni, Suci
  80. Kama : Dipuja
  81. Kampa : Getaran
  82. Kampana : Mempunyai Getaran
  83. Kaprah : Biasa, Lumrah
  84. Kawi : Penyair
  85. Kenes : Lincah, Genit
  86. Kenya : Gadis
  87. Kirana : Sinar Cantik & Molek
  88. Korelasi : Hubungan Timbal Balik
  89. Lokawigna : Penganggu dunia
  90. Lunglai : Lemah sekali
  91. Mahligai : Istana
  92. Mangata : Bayangan bulan di air yang berbentuk seperti jalan
  93. Mangkus : Efektif
  94. Masygul : Bersusah hati, Sedih, Murung
  95. Matrik : Batasan
  96. Mega : Awan
  97. Meraki : Tindakan dengan jiwa, kreativitas dan cinta
  98. Merapah : Merantau
  99. Miang : Lugut
  100. Nabastala : Langit
  101. Nayanika : Mata indah
  102. Nestapa : Sedih Sekali, Susah Hati
  103. Nirwana : Surga
  104. Nirmala : Tanpa cacat, Suci, Sempurna
  105. Padmarini : Indah serta tajam
  106. Payoda : Awan
  107. Persistensi : Gigih, Kukuh, Tekun, Terus menerus
  108. Petrikor : Aroma harum tanah saat terkena air hujan
  109. Pilau : Perahu
  110. Pilon: Tidak tahu apa-apa
  111. Pitarah : Pendahulu, Leluhur
  112. Redum : Mendung
  113. Relikui : Benda keramat
  114. Repui : Rapuh, Lembah
  115. Rimpuh : Sudah tua sekali
  116. Rinai : Gerimis, Rintik-rintik
  117. Saban : Tiap-tiap
  118. Sahaja : Sederhana
  119. Sangkil : Efisien
  120. Sedari : Sejak
  121. Sekala : Sewaktu-waktu
  122. Semenja : Sedang, Menengah
  123. Sempena : Berkah
  124. Senandika : Percakapan dengan diri sendiri
  125. Sendu : Sedih, Pilu, Dukacita
  126. Serayu : Hembusan angin
  127. Sporadis : Tidak tentu, Kadang-kadang
  128. Suar : Nyala api sebagai tanda
  129. Subtil : Halus, Lembut
  130. Sumarah : Menyerah kepada keadaan, Pasrah
  131. Swastamita : Waktu matahari terbenam
  132. Tafakur : Merenung
  133. Taklif : Penyerahan beban yang berat
  134. Tandang : Berkunjung, Bertamu
  135. Temaram : Remang-remang
  136. Termaktub : Tertulis, Tercantum
  137. Tikam : Menusuk Tajam, Tusukan
  138. Ufuk : Kaki langit
  139. Ugem : Berpegang teguh
  140. Umbu : Nenek Moyang
  141. Urgensi : Sangat Penting
  142. Visus : Penglihatan tajam
  143. Widya : Pengetahuan
Jika teman-teman mempunyai diksi-diksi yang lain. Bisa tulis dikolom komentar ya.

Kumpulan diksi ini akan terus di update. Agar tidak ketinggalan, bisa ikuti blog ini.

Semoga bermanfaat!
Related Posts

Related Posts

2 komentar