aaWnxJmZI5JY8FKCUvVg7FjFvZvkz69jLNXN7cby

Cara Memandikan Jenazah: Hukum, Doa, Tata Cara dan Adab

Hukum Memandikan Jenazah, Doa Memandikan Jenazah, Tata Cara Memandikan Jenazah dan Adab Memandikan Jenazah


Dalam Islam, memandikan jenazah merupakan sesuatu yang harus diperhatikan oleh orang muslim. 

Urutan tata cara memandikan jenazah juga penting untuk diketahui agar ketika ada orang terdekat kita yang meninggal bisa membantu memandikan jenazah.

Pada artikel kali ini akan dikupas tuntas mengenai hal memandikan jenazah.

Mari kita mulai...

Hukum Memandikan Jenazah 

Memandikan jenazah merupakan salah satu hal yang harus dilakukan oleh seorang muslim kepada muslim lainnya selain mengkafani, mensholati dan menguburkan.

Hukum memandikan jenazah adalah fardhu kifayah, artinya jika sudah dilakukan oleh sebagian muslim setempat maka kewajiban musim lainnya akan gugur.

Syarat Jenazah dan Orang yang Memandikan

Syarat Jenazah yang Wajib dimandikan

1. Seorang muslim
2. Terdapat sebagian tubuh mayat yang bisa dimandikan
3. Bukan bayi yang keguguran dan lahir dalam keadaan meninggal
4. Tidak meninggal dalam keaadan syahid

Syarat Orang yang Memandikan Jenazah

1. Muslim
2. Berakal
3. Baligh
4. Berniat untuk memandikan jenazah
5. Jujur dan juga sholeh
6. Amanah
7. Mengerti hukum dan cara memandikan jenazah

Orang yang Berhak Memandikan Jenazah

Ketika hendak memandikan jenazah pastinya dibutuhkan bantuan orang untuk mengerjakannya. Dalam hal ini dibutuhkan 4 orang untuk memandikan jenazah.

Orang yang memandikan jenazah juga tidak boleh sembarangan. Terdapat aturan yang mengatur hal tersebut, sebagai berikut:

Jika Jenazah Laki-laki

a. Orang yang diwasiatkan
b. Bapak, kakek dan keluarga laki-laki terdekat
c. Muhrim dan istrinya

Jika Jenazah Perempuan

a. Ibunya dan neneknya
b. Keluarga terdekat pihak perempuan
c. Suaminya

Doa Memandikan Jenazah

Sebelum mulai memandikan jenazah harus berdoa terlebih dahulu. Terdapat dua niat yaitu untuk laki-laki dan perempuan.

Doa Memandikan Jenazah Laki-Laki


Ù†َÙˆَÙŠْتُ الْغُسْÙ„َ اَدَاءً عَÙ†ْ هذَاالْÙ…َÙŠِّتِ ِللهِ تَعَالَÙ‰
(Nawaitul gusla adaa-an 'an haadzal mayyiti lillahi ta'aalaa.)

Arti: "Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari jenazah (laki-laki) ini karena Allah Ta’ala."

Doa Memandikan Jenazah Perempuan


Ù†َÙˆَÙŠْتُ الْغُسْÙ„َ اَدَاءً عَÙ†ْ هذِÙ‡ِ الْÙ…َÙŠِّتَØ©ِ ِللهِ تَعَالَÙ‰
(Nawaitul gusla adaa-an 'an haadzihil mayyitati lillaahi ta'aalaa.)

Arti: Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari jenazah (perempuan) ini karena Allah Ta’ala.


Tata Cara Memandikan Jenazah

Tahap Persiapan

Pada tahap awal ini adalah menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk memandikan jenazah.
1. Menyiapkan tempat untuk memandikan jenazah
2. Gunakan meja atau papan yang berlubang agar kotoran bisa langsung turun ke tanah
3. Siapkan air untuk memandikan jenazah
  • Air gentong besar yang berisi remasan darun bidara
  • Air ember kecil yang dicampur kapur barus
*Sunnahnya ketika memandikan jenazah adalah total siramannya ganjil. Misal 3x siram, 5 x siram



4. Dianjurkan untuk memakai masker dan sarung tangan agar tidak tertular penyakit dan tidak bersentuhan dengan aurat jenazah serta kotoran jenazah

Tahap Memandikan

1. Meletakkan jenazah di posisi tinggi dan menutup auratnya dengan kain agar tidak bisa dilihat oleh orang lain sembari membacakan niat.
2. Bersihkan semua anggota tubuh. Bersihkan gigi, lubang telinga, lubang hidung, ketika, jari-jari dan juga rambut.
3. Tekan dengan lembut bagian perut agar kotoran yang masih tersisa bisa keluar dan bersihkan sampai benar-benar bersih
4. Jenazah dalam keadaan terlentang. Menyiram mulai dari bagian kepala. Jika tubuh sudah basah kemudian disabun dan dikeramasi.
*siraman mulai dihitung.
5. Memiringkan jenazah ke kanan. Hal ini untuk menyiram bagian kanan dan belakang jenazah. Kemudian disabun dan digosok.
*tiap siraman dihitung
6. Memiringkan jenazah ke kiri. Hal ini untuk menyiram bagian kiri dan belakang jenazah. Kemudian disabun dan digosok.
*tiap siraman dihitung
7. Setelah selesai baru dibilas semua dan jangan lupa tiap siraman dihitung.

Tahap Mewudhukan Jenazah

Cara mewudhukan jenazah sama dengan wudhu pada umumnya. Namun boleh melaksanakan hanya yang rukun wudhu saja.

Lafal mewudhukan jenazah laki-laki

Ù†َÙˆَÙŠْتُ الْÙˆُضُÙˆْØ¡َ Ù„ِÙ‡َØ°َاالْÙ…َÙŠِّتِ للهِ تَعَالَÙ‰

Arti: aku berniat mewudhukan jenazah (lelaki) ini karena Allah SW

Lafal mewudhukan jenazah perempuan

Ù†َÙˆَÙŠْتُ الْÙˆُضُÙˆْØ¡َ Ù„ِÙ‡َØ°ِÙ‡ِ الْÙ…َÙŠِّتَØ©ِ للهِ تَعَالَÙ‰

Arti: aku berniat mewudhukan jenazah (perempuan) ini karena Allah SWT

Kemudian melakukan rukun wudhu sebagai berikut:
1. Membasuh bagian wajah
2. Mengusap tangan kanan dan tangan kiri
3. Membasuh kepala
4. Membasuh kaki kanan dan kaki kiri

*Cukup dilakukan 1 kali basuhan

Tahap Terakhir

1. Keringkan tubuh jenazah sebelum dikafani
2. Beri wawangian non alkohol sebelum dikafani, misalnya kapur barus.

Adab Memandikan Jenazah

Dikutip dari Ponpes Al Hasanah Bengkulu, terdapat adab dalam memandikan jenazah, sebagai berikut:
1. Memandikan jenazah di tempat yang aman dari pandangan orang lain, sehingga aurat jenazah tetap terjaga.
2. Memandikan jenazah oleh individu yang masuk kedalam syarat.
3. Memandikan jenazah dalam keadaan menutup aurat.
4. Memandikan jenazah dan juga membersihkan najis dan kotoran dalam dirinya.
5. Memandikan jenazah dengan lembut 
6. Merapikan jenazah setelah dimandikan
7. Menurup aib jenazah baik saat memandikan maupun setelahnya.


Semoga bermanfaat!

Referensi:
Related Posts

Related Posts

Posting Komentar