aaWnxJmZI5JY8FKCUvVg7FjFvZvkz69jLNXN7cby

Konflik Kamboja pada Era Kontemporer

Konflik Kamboja pada Era Kontemporer

Konflik yang terjadi di berbagai benua Asia disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang sangat berperan dalam munculnya konflik di Benua Asia adalah pengaruh perang dingin.

Konflik pada benua Asia salah satunya terjadi di Kamboja. Berikut pejelasan mulai dari latar belakang, proses pemeberontakan dan akhir pemeberontakan.


Latar Belakang

Konflik di Kamboja berkaitan erat dengan suasana perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. 

Pada era perang dingin Raja Kamboja, Norodom Sihanouk, menjalin kedekatan dengan pemerintah Tiongkok dan Vietnam Utara. Bahkan, sejak tahun 1964 muncul gerakan pendukung komunisme yang disebut Khmer Merah.

Keadaan ini semakin menguatkan kedekatan Kamboja dengan komunis. Melihat kondisi tersebut, Perdana Menteri Lon Nol, salah satu tokoh yang pro-Amerika Serikat berusaha melakukan kudeta.

Pada tahun 1970 Perdana Menteri Lon Nol dan Pangeran Sisowath Sirik Matak memimpin pemberontakan. Pemberontakan ini menuai keberhasilan yang ditandai berdirinya Republik Khmer.


Pemberontakan dan Akhir

Peristiwa kudeta tersebut menyebabkan kekisruhan di Kamboja. Golongan Khmer Merah yang pro-Sihanouk dan komunis berusaha merebut kembali pemerintahan.

Pada tanggal 17 April 1975 pasukan militer Khmer Merah berhasil merebut Kota Pnom Penh dan mengkudeta pemerintahan Lon Nol.

Pasukan ini juga berhasil membentuk pemerintahan revolusioner dengan Pol Pot sebagai perdana menteri. Usaha perdamaian yang diadakan di Kamboja bahkan mengganggu stabilitas politik di Asia Tenggara.

Keadaan politik Kamboja mulai stabil ketika Pol Pot meninggal dunia pada tahun 1999.


Semoga Bermanfaat!


Related Posts

Related Posts

Posting Komentar