aaWnxJmZI5JY8FKCUvVg7FjFvZvkz69jLNXN7cby

Konsep Diakronik, Sinkronik, Serta Ruang dan Waktu

 
Sebagai ilmu sejarah mempunyai metode  yang berguna bagi sejarawan untuk merekonstruksi suatu peristiwa sejarah secara objektif.

Agar mempu menuliskan peristiwa sejarah secara baik dan sistematis, seorang sejarawan perlu memahami konsep diakronik, sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah.

Konsep Diakronik

Menurut penjelasannya, diakronik berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata dia yang berarti melalui dan chronich yang berarti waktu.

Konsep diakronik digunakan dalam ilmu sejarah, sehingga pembahasan tentang suatu gerak dalam waktu dari kejadian yang konkret menjadi tujuan utama sejarah.

Dengan demikian, model diakronik merupakan model yang dinamis, artinya memandang peristiwa dalam sebuah transformasi atau gerak sepanjang waktu.

Dalam ilmu sejarah, dimensi waktu merupakan unsur terpenting. Karena, Ilmu sejarah mengkaji tentang kehidupan manusia pada masa lampau sehingga berkaitan dengan konsep waktu.

Konsep waktu dalam sejarah berdimensi tiga, yaitu masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang (the past, the present, and the future).

Penentuan waktu sangat penting sebagai batas tinjauan kerangka gerak sejarah. Dimensi waktu perlu dibuat batasan awal dan akhir yang disebut kurun waktu atau babakan waktu sev=cara berurutan atau kronologis.

Contoh topik sejarah yang diakronik antara lain Kehidupan Bangsa Indonesia pada masa Revolusi (1945-1949), Konfrontasi Indonesia Malaysia (1963-1965), Orde Baru (1966-1998).

Judul-judul tersebut sengaja diberi penanda waktu untuk menunjukkan sifatnya yang diakronik, yaitu lebih mengutamakan dimensi waktu.

Konsep Sinkronik

Didalam konsep sinkronik mengutamakan suatu penggambaran yang meluas dalam ruang dan tidak terlalu memikirkan dimensi waktu.

Konsep sinkronik sering digunakan dalam ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, politik, ekonomi, dan antropologi. Dalam penulisan sejarah yang didalamnya menampilkan aspek ilmu-ilmu sosial menunjukkan penulisan sejarah dengan model sinkronik.

Suatu peristiwa sejarah dapat menunjukkan perubahan kehidupan, dikarenakan sejarah mempelajari aktivitas manusia dalam konteks waktu.

Dengan mempertimbangakn aspek waktu, akan terlihat perubahan kehidupan manusia. Perubahan kehidupan manusia diantaranya dapat berupa aspek politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Aspek-aspek tersebut hubungan yang saling terkait. Suatu peristiwa ekonomi dapat disebabkan oleh aspek politik, sosial, dan budaya, begitu juga sebaliknya.

Sebagai contoh, kita dapat mengkaji kehidupan bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Liberal dari berbagai aspek seperti kehidupan politik, ekonomi, dan sosial. Aspek-aspek tersebut bahkan juga dapat saling berhubungan. Misalnya, kehidupan politik yang tidak stabil pada masa Demokrasi Liberal menyebabkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat terbengkalai.

Konsep Ruang dan Waktu Dalam Sejarah

Konsep ini bersangkutan dengan aspek geografis atau tempat terjadinya peristiwa. Misalnya, pada peristiwa Presiden Soeharto, banyak sejarawan menyatakan Istana Negara sebagai tempat (ruang) terjadinya peristiwa tersebut.

Sementara itu, konsep waktu dalam sejarah berkaitan dengan waktu peristiwa itu terjadi yaitu pada tanggal 21 Mei 1998.

Ada empat unsur yang mencakup konsep waktu dalam sejarah, yaitu perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.

Dalam mengenai konsep ruang dan waktu, suatu pemahaman sangat dibutuhkan untuk membagi peristiwa sejarah dalam dimensi temporal. Karena itu, didalam sejarah dikenal istilah periodisasi atau pembabakan sejarah.

Dengan adanya penyusunan periodisasi bertujuan agar batasan waktu dalam peristiwa sejarah menjadi jelas ciri-cirinya.


Semoga Bermanfaat!

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar