aaWnxJmZI5JY8FKCUvVg7FjFvZvkz69jLNXN7cby

Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

2 Teori Teratas Mengenai Asal Usul Bangsa Indonesia

Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa yang memiliki corak khas sendiri, baik dalam ciri fisik maupun kebudayaan.

Menurut para ahli, perbedaan ini dikarenakan suku-suku bangsa di Indonesia tidak memiliki nenek moyang sama. 

Berbagai penelitian mengenai asal usul nenek moyang bangsa Indonesia memunculkan teori-teori berikut.


1. Teori Out of Yunan

Teori Out of Yunan menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan, Cina Selatan. Teori ini dikemukakan oleh von Heine Geldern, yaitu arkeolog asal Australia.

Teori ini juga didukung oleh beberapa ahli seperti Moh.Ali, J.HC. Kern, J.R. Foster, J.R. Logen, Slamet Muljana, dan Asmah Haji Omar.

Menurut teori Out of Yunan, bangsa Yunan terdesak oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat sehingga menyebar ke wilayah selatan sampai di Kepulauan Indonesia.

Kedatangan mereka terjadi secara bergelombang pada tahun 3000-1500 SM dan 1500-500 SM. 

Teori ini didasari oleh beberapa bukti yaitu penemuan kapak lonjong di wilayah Indonesia yang mirip dengan kapak lonjong yang ditemukan di Asia Tengah.

Penemuan ini menunjukkan adanya mugrasi penduduk dari wilayah Asia Tengah menuju Kepulauan Indonesia. Selain itu, bahasa Melayu yang berkembang di Indonesia serumpun dengan bahasa Kamboja.


2. Teori Out of Taiwan

Pendapat mengenai bangsa Indonesia berasal dari Formosa (Taiwan) didasarkan pada dua pendekatan yaitu pendekatan linguistik dan genetik.

Dalam pendekatan linguistik, asal usul suatu bangsa dapat ditelusuri melalui pola persebaran bahasanya. Salah satu pakar linguistik yang mendukung teori ini adalah Robert Blust.

Menurut Robert Blust, pada tahun 3500-2500 SM penduduk Formosa bermigrasi ke wilayah selatan menuju Indonesia.

Proses tersebut menyebabkan munculnya bahasa-bahasa baru yang masih satu rumpun dengan rumpun Austronesia.

Teori Out of Taiwan juga didukung oleh Harry Truman Simanjuntak, arkeolog dari Universitas Indonesia. Ia berpendapat bahwa bahasa yang dipakai suku-suku bangsa Indonesia memiliki rumpun yang sama, yaitu Austronesia.

Kesamaan tersebut terjadi karena pada 6.000 tahun yang lalu, penduduk Formosa melakukan migrasi ke beberapa wilayah seperti Filipina, Kepulauan Pasifik, dan wilayah Indonesia.

Teori Out of Taiwan semakin kuat dengan adanya penelitian genetik yang dilakukan oleh para ahli biologi molekuler, salah satunya adalah Sangkot Marzuki.

Sangkot Marzuki melakukan tes deoxyribonucleicacid (DNA) terhadap orang Taiwan dan Toraja. Hasil tes tersebut menunjukkan adanya kemiripan antara keduanya.

Sangkot kemudian membandingkan DNA anatara kerangka kuburan di Taiwan yang berusia 3.000-5.000 tahun dan DNA orang Jawa. Hasilnya menunjukkan kemiripan keduanya.


Semoga Bermanfaat!

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar