aaWnxJmZI5JY8FKCUvVg7FjFvZvkz69jLNXN7cby

5 Perspektif Kualitas yang Wajib Kamu Ketahui



Menurun Juran, kualitas produk merupakan kecocokan penggunaan produk untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.

Dalam menilai kualitas, terdapat beberapa perspektif atau pendekatan yang dapat dilakukan.

Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai perspektif dalam kualitas.

Mari kita mulai...

Menurut Garvin dalam Lovelock, ada lima perspektif kualitas yang dapat digunakan dalam menilai suatu produk.

1. Transcendental Approach

Pendekatan kualitas yang pertama ini lebih berfokus pada kualitas yang dapat dirasakan dan juga dapat diketahui.

Artinya dalam transcendental approach kualitas bisa dirasakan atau diketahui. Akan tetapi sulit untuk dioperasionalkan.

Penerapan perspektif ini biasanya ada dalam seni musik, seni tari, seni rupa dan juga drama.

Perusahaan dapat melakukan promosi produk dengan suatu pernyataan, misalnya tepat belanja menyenangkat (pada supermarket), kecantikan wajah (pada kosmetik) dan elegan (pada mobil).

Hal ini membuat fungsi perencanaan produksi dan pelayanan sulit menggunakan definisi seperti ini sebagai dasar manajemen kualitas karena sulitnya mendesain suatu produk secara tepat.

2. Product-based Approach

Selanjurnya, ada pendekatan product-based approach.

Perspektif ini menganggap bahwa kualitas dapat diukur secara kuantitatif dengan karakteristik dan atribut tertentu sesuai standar yang sudah ditetapkan.

Unsur dan atribut yang berbeda akan mempengaruhi kualitas produk.

Akibat dari perspektif ini membuat perbedaan selera, kebutuhan dan juga preferensi individu tidak dapat dijelaskan.

3. User-based Approach

Perspektif ini menyatakan bahwa tolak ukur kualitas didasarkan pada individu. Artinya, suatu kualitas produk bergantung kepada siapa yang menggunakannya.

Pendekatan ini sangatlah subjektif dan bergantung kepada preferensi setiap individu yang tidak selalu sama karena konsumen memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda.

Sehingga, bagi individu kualitas merupakan kepuasan maksimal yang dapat dirasakan.

4. Manufacturing-based Approach

Menurut perspektif ini, kualitas ditentukan oleh standar pada perusahaan, bukan pelanggan yang menggunakan.

Pendekatan ini memiliki sifat supply-based dan memperhatikan praktik perekayasaan dan manufakturing dan juga mengartikan kualitas sama dengan persyaratannya.

Dalam bidang jasa, perspektif ini mempunyai sifat operations-driven.

Pendekatan ini lebih berfokus pada penyesuaian spesifikasi yang dikembangkan secara internal, seringkali didorong oleh tujuan peningkatan produktivitas dan penekanan biaya.

5. Value-based Approach

Terakhir adalah perspektif kualitas yang didasarkan pada nilai dan harga.

Sesuatu dianggap berkualitas jika memiliki nilai dan harga yang tinggi karena dalam hal ini ada pertimbangan trade-off antara kinerja produk dan harga.

Produk yang mempunyai kualitas tinggi belum tentu produk yang bernilai. Namun, yang paling bernilai adalah produk yang paling tepat dibeli (best-buy)

Kesimpulan

Jadi, ada 5 perspektif kualitas dalam total quality management sebagai berikut:
  1. Transcendental Approach
  2. Product-based Approach
  3. User-based Approach
  4. Manufacturing-based Approach
  5. Value-based Approach
Semoga bermanfaat!
Related Posts

Related Posts

Posting Komentar