aaWnxJmZI5JY8FKCUvVg7FjFvZvkz69jLNXN7cby

Perlawanan Rakyat Bali Terhadap Pemerintah Hindia Belanda

Perlawanan Rakyat Bali Terhadap Pemerintah Hindia Belanda

Pada saat pemerintahan di bawah Hindia Belanda kondisi bangsa Indonesia tidak lantas membaik. Rakyat Indonesia justru makin menderita akibat kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah kolonial yang hanya mementingkan kepentingan Belanda.

Yang terjadi akibatnya muncul kembali berbagai perlawanan di berbagai daerah di Indonesia. Antara lain seperti perlawanan yang terjadi di Bali.

Berikut ini penjelasan mengenai perlawanan rakyat Bali mulai dari latar belakang, proses perlawanan, sampai akhir dari perlawanan. 


Latar Belakang 

Pada abad ke XIX, Bali merupakan wilayah yang dikuasai sembilan kerajaan, yaitu Klungkung, Gianyar, Badung, Karangasem, Buleleng, Mengwi, Jembrana, Tabanan, dan Bangli.

Salah satu hak yang dimiliki oleh kerajaan-kerajaan Bali di daerah pantai ialah hak untuk menjalankan hukum tawan karang.

Menurut hukum tawan karang, Raja Bali berhak merampas muatan kapal yang terdampar di pantai wilayah kerjaannya.

Keberadaan hukum tawan karang sering menyebabkan kemarahan Belanda. Kondisi ini disebabkan banyak kapal dagang Belanda yang terdampar di perairan Bali dirampas oleh raja-raja Bali.

Oleh karena itu, Belanda memutuskan menggunakan kekerasan untuk menundukkan raja-raja Bali.


Proses Perlawanan

Pada tahun 1846 Belanda mengirim ekspedisi militer yang menaklukan Kerajaan Buleleng. Bersama Kerajaan Karangasem, Buleleng menghadapi serbuan militer Belanda.

Dalam pertempuran tersebut pasukan gabungan Bali dipimpin oleh I Gusti Ketut Jelantik dari Buleleng. I Gusti Ketut Jelantik berhasil menghadapi serangan Belanda kemudian membangun benteng di Jagaraga.

Pada tahun 1848 Belanda kembali mengirim pasukan untuk menaklukan Bali. Pertempuran besar pun berkobar di sekitar benteng Jagaraga.

Pada tahun 1849 Belanda kembali mengirim kekuatan lebih besar dari sebelumnya. Untuk mengadapi tentara Belanda yang dilengkapi persenjataan modern, I Gusti Ketut Jelantik mengobarkan semangat Perang Puputan.


Akhir Perlawanan 

Dalam perlawanan tersebut pasukan Bali, termasuk I Gusti Ketut Jelantik memilih gugur di medan perang daripada menyerah kepada Belanda.

Setelah bertempur habis-habisan akhirnya Belanda dapat menguasai benteng Jagaraga. 

Semenjak jatuhnya benteng Jagaraga, perlawanan rakyat Bali mulai mengendur. Akibatnya, kerajaan-kerajaan di Bali berhasil ditaklukkan Belanda.


Semoga Bermanfaat!

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar