aaWnxJmZI5JY8FKCUvVg7FjFvZvkz69jLNXN7cby

Pengaruh Masa Hindu-Buddha pada Bidang-Bidang di Indonesia

Pengaruh Masa Hindu-Buddha pada Bidang-Bidang di Indonesia

Kita ketahui bahwa periode kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia berlangsung pada abad II-XIII Masehi.

Cukup lama kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha yang mendominasi di Indonesia. Sehingga, memberikan pengaruh ke dalam beberapa bidang di dalam masyarakat Indonesia

Berikut ini pengaruh Hindu-Buddha yang muncul dalam beberapa bidang.

Politik dan Pemerintahan

Pada saat pengaruh Hindu-Buddha masuk ke Indonesia, masyarakat mulai hidup dalam sistem kerajaan.

Sebuah kerajaan dipimpin oleh raja yang dianggap sebagai titisan dewa. Hal tersebut disebut konsep dewa-raja. Hanya keturunan dari rajalah yang dapat melanjutkan kekuasaannya.

Selain konsep kepemimpinan, kebudayaan Hindu-Buddha juga mempengaruhi pembentukan tingkatan dalam pemerintahan yang dikenal dengan istilah wanua, watak, kedatuan, dan bhumi.

Ekonomi

Pada saat masa Hindu-Buddha kehidupan kerajaan disokong oleh ekonomi perdagangan. Ekonomi perdagangan kerajaan Hindu-Buddha terbagi menjadi dua, yaitu perdagangan maritim dan agraris.

Kerajaan yang terletak di pesisir seperti Kerajaan Sriwijaya banyak kegiatan perdagangan maritim. Sedangkan, kerajaan yang berada di pedalaman seperti Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Mataram Kono, Singasari  mengutamakan kegiatan perdagangan agraris.

Hubungan perdagangan dengan pedagang asing seperti pedagang dari Cina dan India, memunculkan kota-kota bandar yang ramai dikunjungi pedagang asing.

Komoditas yang paling laku dipasaran Internasional yaitu rempah-rempah. Jenis rempah yang paling laku yaitu cengkih dan lada, yang banyak tumbuh di Indonesia Timur.

Sosial

Agama Hindu dan Buddha merupakan kepercayaan yang lahir di India. Oleh karena itu, budaya masyarakat India juga mempengaruhi sistem sosial di masyarakat Indonesia.

Masyarakat India yang memeluk agama Hindu mengenal sistem kasta. Sistem kasta berdasarkan kepercayaan Hindu sebagai berikut.

  • Brahmana, berperan sebagai penasihat raja dan pendidik agama.
  • Kesatria, terdiri atas penyelenggara pemerintahan, penata pemerintahan, dan pembela kerajaan.
  • Wisya, terdiri atas pedagang, perajin, petani, nelayan, dan seniman.
  • Sudra, terdiri atas pekerja rendah, buruh, budak, dan pembantu.

Sistem kasta hanya berlaku pada masyarakat kerajaan yang bercorak Hindu. Sedangkan kasta tidak berpengaruh pada masyarakat bercorak Buddha.

Kesenian

Seni yang berkembang pada masa Hindu-Buddha merupakan hasil akulturasi dengan budaya lokal yang telah berkembang pada masa pra-aksara.

Adapun berbagai bentuk pengaruh budaya Hindu-Buddha dalam bidang seni sebagai berikut.

a. Seni Bangunan

Seni bangunan yang muncul pada masa Hindu-Buddha di Indonesia berakulturasi dengan budaya masa praaksara.

Salah satu bentuk akulturasi tersebut adalah penggunaan puden berudak pada pembangunan candi.

b. Seni Pahat

Seni pahat yang berkembang pada masa Hindu-Buddha berkembang dalam bentuk arca dan relief pada dinding candi.

Arca atau patung berwujud menyerupai dewa atau dewi tertentu yang identik dengan raja. Contohnya patung Airlangga digambarkan sebagai dewa Wisnu, patung Ken Dedes digambarkan sebagai Dewi Prajnaparamitha.

Kemudian, relief biasanya menggambarkan cerita yang diambil dari karya sastra seperti Ramayana, Sudamala.

c. Seni Pertunjukan

Perkembangan seni pertunjukan pada masa Hindu-Buddha meliputi seni tari, seni musik, dan seni wayang.

Seni tari diperuntukkan untuk upacara keagamaan, perkawinan, dan pengangkatan raja. Seni musik ditandai dengan berkembangnya kesenian gamelan. Kemudian, seni wayang merupakan pertunjukan yang mempunyai nilai magisreligius.

d. Seni Sastra

Pengaruh Hindu-Buddha dalam sastra berkaitan dengan perkembangan bahasa Sanskerta dan aksara Pallawa.

Aksara Pallawa di Indonesia kemudian berkembang menjadi aksara Hanacaraka yang digunakan dalam aksara Jawa, Sunda, dan Bali.

Kemudian, bahasa Sanskerta juga berpengaruh terhadap perkembangan kosakata dalam bahasa lokal.

Pendidikan

Berdasarakan sumber prasasti yang ditemukan di Indonesia, sistem pendidikan pada masa kerajaan Hindu-Buddha memiliki kesamaan dengan sistem pendidikan di India yang dikenal dengan istilah gurukula.

Dalam sistem tersebut guru dan murid tinggal bersama-sama di suatu tempat yang disebut patapan atau kedewaguruan.

Salah satu bukti dari sistem tersebut tertulis dalam prasasti Nalanda yang menceritakan kerjasama Kerajaan Sriwijaya dengan kerajaan India dalam membangun asrama pendidikan agama Buddha.


Semoga Bermanfaat!

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar