aaWnxJmZI5JY8FKCUvVg7FjFvZvkz69jLNXN7cby

Pola Permukiman Desa dan Tahap Perkembangan Desa

Pola Permukiman Desa dan Tahap-tahapan Perkembangan Desa

Desa merupakan daerah berkumpulnya beberapa tempat tinggal yang dihuni oleh selompok individu yang kental akan tradisi dan budaya. 

Selain keunikan dan keberagaman budaya yang ada dalam masyarakat desa. Desa juga memiliki keunikan dalam hal pola persebaran pemukiman yang berbeda-beda.

Pola penggunaan ruang desa didasarkan pada kondisi fisik wilayahnya. Dari pola penggunaan ruang desa yang berdeda-beda itulah membentuk pola persebaran yang berbeda pula.

Berikut ini beberapa rangkuman tentang pola permukiman yang terbentuk di desa dan tahapan perkembangan desa.


Pola Pemukiman Desa

Karakteristik penggunaan ruang yang tidak sama membentuk pola persebaran persebaran permukiman sebagai berikut.

1. Pola Permukiman Mengelompok

Pola permukiman mengelompok terbentuk karena rumah-rumah penduduk mengelompok di suatu lokasi tertentu.

Lokasi pengelompokan biasanya terbentuk di persimpangan jalan, sekitar sumber mata air, muara sungai, atau mengelilingi suatu fasilitas.

Pola permukiman mengelompok dapat berkembang ke segala arah tanpa direncanakan.

2. Pola Permukiman Memanjang 

Pola pemukiman memanjang terbentuk karena rumah-rumah penduduk memanjang di lokasi tertentu.

Pola pemukiman menjang dapat ditemui di sepanjang aliran sungai, tepi pantai, atau tepi jalan.

3. Pola Permukiman Menyebar

Pola permukiman menyebar terbentuk karena rumah-rumah penduduk dibangun bebas dan tersebar pada suatu wilayah. 

Pola ini umumnya terdapat di dataran rendah. Dikarenakan dataran rendah memiliki jenis tanah subur sehingga penduduk bebas membangun rumah di wilayah yang dikehendaki.


Tahap Perkembangan Desa  

Desa mengalami perkembangan sesuai tahapan-tahapan berikut ini.

1. Desa Tradisional 

Desa tradisional merupakan desa yang penduduknya masih bergantung pada alam dalam memenuhi kebutuhan, sangat terisolasi, dan berada di wilayah pedalaman.

2. Desa swadaya

Desa swadaya merupakan desa yang sudah beranjak ke tahap mulai berkembang. Namun, penduduk desa masih memiliki ikatan kuat terhadap adat istiadat.

Lembaga desa yang ada masih sederhana, dan penduduk desa sebagaian besar berpendidikan rendah.

Mata pencaharian umum penduduk desa ini adalah petani. Hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan sendiri. 

Letak desa swadaya biasanya terdapat di daerah pegungan atau perbukitan.

3. Desa Swakarya

Desa swakarya merupakan desa yang sudah menunjukkan kondisi yang sedang berkembang. 

Pada tahap ini kondisi desa mulai dimasuki pengaruh dari luar dan mendapat bantuan dana pembangunan dari pemerintah.

Mata pencaharian penduduk mulai bervariasi dan lembaga pemerintahan sudah mulai berkembang baik. 

Letak desa swakarya umumnya berada di dataran rendah, terletak cukup jauh dari kota. dan memiliki jaringan transportasi yang baik menuju kota.

4. Desa Swasembada

Desa swasembada merupakan desa yang sudah beranjak ketahap kemajuan. 

Pada tahap ini penduduk telah memiliki mata pencaharian beragam, misalnya di bidang perdagangan dan jasa.

Tingkat pendidikan penduduk sudah cukup tinggi dan penduduk mulai lepas dari adat istiadat karena pengaruh dari luar dan perkembangan teknologi.

Lembaga pemerintahan berjalan stabil sehingga mampu menjalin kerjasama dengan daerah sekitarnya. 

Daerah swasembada pada umumnya berada di daerah yang berjarak cukup dekat dengan kota. 


Semuga Bermanfaat!

Related Posts

Related Posts

Posting Komentar