aaWnxJmZI5JY8FKCUvVg7FjFvZvkz69jLNXN7cby

Pengendalian Sosial: Pengertian, Ciri, Tujuan, Fungsi, Sifat dan Proses

Pengendalian Sosial: Pengertian, Ciri, Tujuan, Fungsi, Sifat dan Proses

Dalam kehidupan bermasyarakat, sebuah fenomena penyimpangan pastinya banyak terjadi. Penyimpangan yang terjadi seperti pembunuhan, penipuan, dan perampokan.

Tentunya adanya penyimpangan di dalam masyarakat harus diatasi agar terkendali dan mengatasi munculnya penyimpangan yang serupa.

Dalam mengatasi perilaku penyimpangan tersebut, dibutuhkan yang namanya pengendalian sosial dari masyarakat.

1. Pengertian Pengendalian Sosial

Pengertian secara umum, pengendalian sosial adalah sebuah mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial dan mengarahkan anggota masyarakat dalam melaksanakan nilai dan normal sosial yang berlaku.

Adapun pengertian menurut Peter L.Berger, pengendalian sosial adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang menyimpang.

Kemudian ada Bruce J. Cohen, ia mengatakan pengendalian sosial adalah cara-cara yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat.

2. Ciri-ciri Pengendalian Sosial

Adapun ciri-ciri pengendalian sosial masyarakat, sebagai berikut.
  • Suatu cara, metode, atau teknik tertentu terhadap masyarakat.
  • Bertujuan mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan yang terus terjadi di dalam suatu masyarakat.
  • Dapat dilakukan oleh suatu kelompok terhadap kelompok lainnya atau oleh suatu kelompok terhadap individu.

3. Tujuan Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial dalam masyarakat memiliki tujuan sebagai berikut.
  • Pelaku penyimpangan dapat kembali mematuhi norma yang berlaku.
  • Mayarakat dapat mematuhi nilai dan norma sosial.
  • Pengurangi tindak menyimpangan sosial
  • Mewujudkan ketenteraman dan keserasian dalam masyarakat.
  • Pelaku menyadari kesalahannya dan memperbaiki tingkah laku.

4. Fungsi Pengendalian Sosial

Adapun fungsi-fungsi pengendalian sosial dalam masyarakat sebagai berikut.
  • Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap nilai dan norma sosial.
  • Mengembangkan rasa takut.
  • Menanamkan rasa malu.
  • Menciptakan sistem hukum untuk mengatur hubungan masyarakat.
  • Memberikan reward atau penghargaan kepada masyarakat yang menaati nilai dan norma sosial.

5. Sifat dan Proses Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial dalam masayarakat dibedakan menjadi 2, sebagai berikut.

a. Berdasarkan Sifatnya

  • Preventif, yaitu pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara mencegah gangguan dalam keserasian masyarakat.
  • Reprensif, yaitu pengendalian sosial yang dilakukan untuk mengembalikan keserasian akibat pelanggaran nilai dan norma masyarakat.

b. Berdasarkan Prosesnya

  • Persuasif, yaitu pengendalian sosial tanpa kekerasan, dengan cara menyarankan dan membimbing individu atau kelompok.
  • Koersif, yaitu pengendalian sosial dengan cara kekerasan atau paksaan baik secara fisik maupun non fisik.

5. Jenis-Jenis Lembaga Pengendalian Sosial

Berikut ini jenis-jenis lembaga pengendalian sosial dalam masayarakat yang berperan menciptakan dan menjaga ketertiban masyarakat.
  • Lembaga Keluarga
  • Lembaga Agama
  • Lembaga Pendidikan
  • Lembaga Adat
  • Lembaga Hukum
  • Lembaga Media Massa

Semoga Bermanfaat!
Related Posts

Related Posts

Posting Komentar